Lagi, Siswa SMK Negeri 1 Deiyai Demo di Dinas P dan P



Deiyai, Jelatanews - Siswa/i kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 (SMK N 1) Tigi Kabupaten Deiyai kembali melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dinas P dan P) Kabupaten Deiyai, Senin, 29/1/2018.

Puluhan siswa SMK N 1 Tigi kembali menurunkan masa guna menuntut kegiatan belajar mengajar kembali diaktifkan.

Menurut mereka, Kegiatan Belajar mengajar (KBM) tidak berjalan efektif, diduga akibat tidak memperhatikannya hak-hak guru honorer.

Untuk itu, siswa meminta, pemerintah daerah melalui dinas P dan P setermpat lebih serius menangani masalah hak-hak guru, agar aktivitas belajar mengajar kembali kondusif.

“Tolong perhatikan hak bagi guru honorer maupun guru pegawai negeri di SMK Negeri 1 Tigi Kabupaten Deiyai agar aktivitas sekolah tertib,” pinta salah seorang siswa.

Di tempat yang sama, salah satu guru honorer, yang tak mau sebutkan namanya, mengatakan mereka masih menunggu janji kepala dinas, bahwa bagi guru-guru honorer untuk diberikan SK pengangkatan.

Oleh sebab itu, dirinya mengaku akan aktif kembali mengajar setelah ada surat Keputusan dari dinas pendidikan.

Yang menerima masa aksi, Oktovianus Pekei mengatakan, dirinya belum bisa merespon dengan baik karena kepala dinas pendidikan dan pengajaran  tidak ada ditempat.

Untuk itu, pihaknya berjanji, aspirasi siswa-siswi akan diteruskan sampai kepada kepala dinas, sehingga kadis sendiri yang tuntuskan masalahnya.

Usai menerima respon, siswa/i dengan tegas mengatakan akan mendatanginya kembali, bila hingga sampai satu minggu tidak ada respon dan melakukan tindakan tegas untuk memalang kantor dinas P dan P.

“Kami akan datang kembali bila hingga satu minggu tidak ada respon dan kami akan palang dinas hingga aktivitas sekolah berjalan baik,” tegas massa aksi.

Sementara itu, kepala kepolisian sektor (Kapolsek) Tigi, Ferry mengatakan, pihaknya meninjau ke sekolah-sekolah, jangan sampai siswa kelas XI menjadi korban hanya karena masalah sepeleh.

“Kami siap terjun ke sekolah-sekolah untuk memantau, kasihan jangan sampai hanya karena masalah sepeleh siswa kelas XI menjadi korbar,” kata Ferry.


(Jelatanews/Beatus Pigome)



Share on Google Plus

About Admin

0 komentar: