Masyarakat Bawa Sekop dan Parang untuk Berkebun

Alex Pakage saat menyampaikan orasi di halaman DPRD Kabupaten Dogiyai.


KAJPNews _ Masyarakat bawa sekop dan parang untuk berkebun, maka tim gabungan polisi dan brimob tak boleh bertindak seenaknya tanpa melihat dan memahami kebiasaan masyarakat Mee di Dogiyai.

Hal ini disampaikan Alexander Pakage, Sekertaris Dewan Adat Mee (DAM) Kabupaten Dogiyai dalam orasinya dihadapan ratusan masa aksi beraksi di halaman kantor DPRD (16/1/2017) terkait brutalnya tindakan aparat gabungan yang menjalankan aksi sweeping.

"Sekop, parang dan kampak adalah alat kerja, maka TNI-POLRI tak boleh macam-macam di Dogiyai," katanya dengan tegas.

Lanjutnya, masyarakat biasanya isi pisau dalam noken untuk keperluan harian mereka, bukan untuk saling menikam satu sama lain. Sebab menurutnya, tak cerita bahwa masyarakat saling membunuh dengan menggunakan alat-alat kerja tersebut.

"Sebelum kedatangan aparat gabungan, masyarakat hidup aman, maka jangan ciptakan konflik," katanya.

Makanya, ia berharap agar pihak keamanan mesti memahami kebiasan hidup masyarakat Mee di Dogiyai yang selalu membawa pisau, sekop, parang dan kampak untuk berkebun.
Share on Google Plus

About Vitalis Goo

0 komentar: