Ada Honorer Yang Diterima Karena Takut Sekolah Dipalang

Kepsek SMA Negeri 2 Dogiya, Fredy Yobee memberikan tanggapan dalam Rakornis. Foto/Hengky B
Dogiyai, Jelata News - Meningkatnya banyak Tenaga Honorer di Sekolah-Sekolah di Kabupaten Dogiyai memiliki latar belakang masalah  yang rumit. Pengangkatan tenaga honorer yang berlebihan itu salah satunya disebakan karena adanya ancaman dari  pemilik ulayat keberadaan Sekolah. Hal itu diakui Para Kepala Sekolah (Kepsek) dalam kegiatan Rapat Koordinasi Teknis dan Evaluasi (Rakornis) Bidang Pendidikan di Dogiyai yang diselenggarakan Dinas Pendidikn dan Kebudayaan (P&K) di Aula SMP YPPK Moanemani, Rabu, 14/12/2016.

Dalam kegeiatan Rakornis itu, para Kepsek mengutarakan masalah sama yang dialami Sekolah-Sekolah di kabupaten Dogiyai.  Kepsek SMA Negeri 2 Dogiyai, Fredy Yobee, S.Pd menjelaskan, walaupun tidak membutuhkan, sekolah terpaksa melakukan penambahaan tenaga honorer akibat adanya ancaman palang dari pemilik hulayat.
“kami dapat ancaman terus jadi terpaksa kami terima mereka, karena tidak sesuai  jadi saya tempatkan di clining service” ujarnya.

Sama halnya dengan yang dialami Kepsek, SMP YPPGI Kamuu Timur, Piter Patanduk. Ia mengakui sering ditekan dari pemilik lokasi setempat. Para warga biasanya menuntut untuk diperkerjakan sebagai tenaga honorer  padahal tidak sesuai dengan criteria dan kebutuhan sekolah.
“putra daerah saya suruh bawah datang ijazah Sarjana tapi tidak ada, terpaksan saya datang dari luar, tapi itu juga mereka biasa bilang dia bawah datang dong pu orang. Kita mau tingkatkan pendidikan ini bagaimana,” ujarnya kesal.

Sementara itu, kepalah sekolah SMA Negeri 1 Dogiyai  mengatakan, lokasi keberadaan sekolah itu dalam ancaman untuk dipalang karena ada tuntutan dari pemilik Hulayat untuk membayar lokasinya. Berbagai alternatif pun harus ditempuhnya, salah satunya menerima pemilik hulayat untuk dipekerjakan sebagai tenaga honorer.

Keluhan-keluhan yang disampaikan beberapa Kepsek ini dapat diiyakan oleh Kepala Sekolah lain karena hampir semua Sekolah di Kabupaten Dogiyai menghadapi masalah yang sama.

Menanggapi dengan adanya ancaman dari pihak pemilik ulayat ini, Sekertaris Dinas P & K Kabupaten Dogiyai, Anton Degei meminta  supaya  semua masyarakat di Dogiyai sadar akan pentingnya pendidikan dan  perlu saling memberikan pemahaman akan pentingnya keberadaan sekolah.
“itu tugas kita semua untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat,” pintanya.


(Jelatanews/Hengky Bobii)
Share on Google Plus

About Admin

0 komentar: