![]() |
Foto, Perayaan HUT ke 55, di halamat sekertariat KNPB Timika |
Timika, KAJPNEWS ---
Agus Kosay, Ketua I KNPB Pusat, menyampaikan 3 point mengapa rakyat
Papua dari Sorong sampai Samarai rayakan 55 tahun, 1 Desember 2016, sebagai lahirnya Embrio Negara West Papua.
"Seluruh rakyat memperingati hari bersejarah untuk Papua, hari yang membawa orang Papua menentukan nasibnya sendiri," hal ini disampaikan saat Jumpa Pers usai kegiatan HUT, Kamis (01/12/2016) di sekertariat KNPB dan PRD Wilayah Timika, Jalan Freeport Lama, Kebun Sirih, Kelurahan Kwamki, Timika-Papua.
Untuk itu, lanjutnya, ada beberapa point sebagai tujuan dirayakan hari HUT 1 Desember 2016.
"Seluruh rakyat memperingati hari bersejarah untuk Papua, hari yang membawa orang Papua menentukan nasibnya sendiri," hal ini disampaikan saat Jumpa Pers usai kegiatan HUT, Kamis (01/12/2016) di sekertariat KNPB dan PRD Wilayah Timika, Jalan Freeport Lama, Kebun Sirih, Kelurahan Kwamki, Timika-Papua.
Untuk itu, lanjutnya, ada beberapa point sebagai tujuan dirayakan hari HUT 1 Desember 2016.
Pertama, Hari
ini, rakyat Papua dari Sorong dampai Samarai memperingati hari lahirnya embrio
negara dan rakyat Papua merefleksi diri dalam proses perjuangan yang panjang
selama 55 tahun lamanya.
Kedua, Kami
nyatakan kepada dunia bahwa kami bukan bangsa Indonesia, tapi kami bangsa Papua
yang harus menentukan nasib sendiri d iatas tanah ini, sama dengan
bangsa-bangsa lain.
Ketiga, Dengan
doa dan Ibadat, kami nyatakan bahwa perjuangan Papua adalah perjuangan damai.
Pada kesempatan yang
sama, Kosay juga menyampaikan penghargaannya pada gerakan milisi yang lahir di seantero Papua.
Baginya, atas nama KNPB, menyampaikan negara merupakan negara demokrasi, maka wajar, tetapi tegasnya, milisi pun harus laksanakan demokrasi dengan berwibawa. Demokrasi mesti dihargai dan diwujudkan dengan baik. Bukan namanya demokrasi kalau kerjanya memaksa rakyat Papua yang ingin menentukan nasib sendiri.
Baginya, atas nama KNPB, menyampaikan negara merupakan negara demokrasi, maka wajar, tetapi tegasnya, milisi pun harus laksanakan demokrasi dengan berwibawa. Demokrasi mesti dihargai dan diwujudkan dengan baik. Bukan namanya demokrasi kalau kerjanya memaksa rakyat Papua yang ingin menentukan nasib sendiri.
“Gerakan milisi yang
lahir di mana-mana, kami menghormati karena negara ini adalah negara demokrasi.
Dalam rangka hut 55 tahun lahirnya
embrio negara ini, kami atas nama KNPB, silahkan berdiri atas nama Indonesia
harga mati, tapi laksanakan demokrasi yang sesungguhnya tidak boleh ganggu
rakyat kami yang berjuang untuk menentukan nasip sendiri, kami menghargai dan
menghormati,” tegas Agus.
Di sini, lanjutnya,
kami berjung di atas tanah Papua dan berjuang untuk tanah Papua hingga
dikuburkan di tanah Papua.
“Ini tanah kami, kami lahir di sini besar di sini, mati di sini dan kubur kami disini.” katanya.
Honny Pigai
“Ini tanah kami, kami lahir di sini besar di sini, mati di sini dan kubur kami disini.” katanya.
Honny Pigai
0 komentar:
Post a Comment