Kisah Kawanan Domba Muda dan Sang Gembala

Oleh: Christianus Dogopia

Gembala yang baik dapat menuntun Dombanya. Foto Ilustrasi/ Google
Sahut para domba muda: “Mengapa larang kami ???, Hai Gembala mengapa larang kami domba-domba mudamu???”.

Sang Gembala Menimpali: “Kalian hanya hura-hura dan berpesta pora. Menghambur-hamburkan uang!!!”

Alkisah, ada sekawanan domba muda hendak bertemu dengan sesama kawanan domba muda lainnya di suatu tempat. Keinginan itu sudah direncanakan sedari dulu. Kawanan domba itu pun telah melakukan persiapan-persiapan dan perbekalan seperlunya. Bahkan, mereka juga membentuk suatu panitia kecil yang nantinya akan mengurus jalannya rencana tersebut. Gembala para domba, sudah mengetahui rencana itu, karena memang pertemuan para domba adalah inisiatif Sang Gembala.

Namun, apa yang terjadi, rencana yang semula telah dipersiapkan dengan baik akhirnya gagal. Sang Gembala melarang para kawanan domba-dombanya itu untuk pergi. Sang Gembala merasa bahwa, para domba muda hanya berhura-hura, berpesta pora dan hanya menghamburkan uang. Ada kecurigaan, larangan Sang Gembala itu lantaran tidak ada dana transportasi bagi mereka. Apalagi bukan satu atau dua domba yang pergi tetapi lebih dari 100 domba. Ini tentu akan merugikan Sang Gembala, yang sudah semakin tua, sakit-sakitan, ditambah lagi, Sang Gembala sedang mempersiapkan Dies bagi kandangnya, yang sudah memasuki usia ke 50.

Kekecewaan kawanan domba-domba muda tak terbendung. Bagaimana mungkin, keinginan untuk bertemu dengan kawanan domba muda lainnya, yang sudah direncanakan dengan baik itu akhirnya sia-sia. Persiapan-persiapan dan perbekalan seperlunya akhirnya mubazir. Walhasil !!! Apa boleh dikata, apa boleh dibuat, Sang Gembala pemilik domba bukannya mengutus beberapa dombanya, malahan ia mengutus beberapa calon pembantu Sang Gembala.

Hati kawanan domba muda tersakiti. Bagaimana mungkin, mereka (domba muda) itu, yang adalah harapan dan masa depan generasi penerus para domba yang selalu memenuhi kandang-kandang Sang Gembala. Bahkan Sang Gembala sendiri, dalam visi-misinya, program-program tentang kandangnya, telah merumuskan untaian kata yang indah tentang masa depan domba muda, Ironis, kini Sang Gembala rela mengingkarinya sendiri.
Kawanan domba muda menjadi marah dan berencana menemui Sang Gembala. Mereka mendatangi, rumah Sang Gembala, melakukan aksi diam dan menyampaikan aspirasi dan petisi-petisinya. Namun, harapan untuk bertemu langsung dengan Sang Gembala tidak terjadi, lantaran Sang Gembala kecapaian, setelah melakukan kunjungan ke kandangnya di suatu tempat yang jauh. Alhasil, para kawanan domba muda hanya bisa bertemu dengan pembantu Sang Gembala.

Domba Muda tak dapat berbuat apa-apa. Mereka adalah milik Sang Gembala. Yang berkuasa atas diri mereka adalah Sang Gembala. Keputusan Sang Gembala tak dapat ditawar-tawar lagi, suatu keputusan absolut.

Para domba muda kini merana. Karena ini bukan kali pertamanya Sang Gembala melarang mereka berkumpul dengan kawanan domba muda lainnya. Sang Gembala beberapa kali pernah melarang mereka. Kalau dihitung-hitung, sekitar 4 (empat) kali. Bahkan, Rencana temu domba muda dalam kandangnya sendiri pun tidak mendapatkan restu dari Sang Gembala.

Kini yang terbentang dalam benak kawanan domba muda hanya pertanyaan, pertanyaan dan pertanyaan: Mungkinkah Sang Gembala sudah tidak peduli lagi pada kami, kawawanan domba-dombanya? Mungkinkah Sang Gembala sudah letih mengurus kami kawanan, domba muda? Mungkinkah karena Sang Gembala sudah terlampau tua, sakit-sakitan, sehingga tidak peduli lagi pada kami, kawanan domba muda? Ataukah Sang Gembala tidak punya hati lagi terhadap kami, kawanan domba mudanya ???.

Banyak kawanan domba lain menimpali pertanyaan-pertanyaan domba muda. Kata mereka: Itu keliru. Sang Gembala, pasti bukanlah demikian. Sang Gembala pasti adalah orang yang bijak, yang tahu keluh kesah domba-dombanya. Sang Gembala pasti memperhatikan domba-dombanya, memelihara dan merawat mereka. Pasti Sang Gembala tahu apa yang terbaik bagi domba-dombanya.

…Oh akankah demikian ???
… Semoga…. !!!! Wasalam!!! ...
Share on Google Plus

About Admin

0 komentar: