Sejauh ini ada wacana yang berkembang, pilakada serentak 2017 akan diselenggarakan dalam konflik dan bermandi uang.
Wacana itu berkembang karena sebagian orang berpandangan, masyarakat (entah yang berpendidikan ataupun yang tak berpendidikan) pada umumnya belum memahami apa itu demokrasi. Padahal demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat. Pemerintahan di Indonesia bukan dinasti/kerajaan. Bukan pula pemerintahan untuk segelintir orang.
Karena belum ada pemahaman, maka tak jarang terjadi konflik antar para kandidat maupun para pendukungnya. Bahkan sampai menelan korban nyawa. Hal ini sering terjadi karena ambisi 'gila jabatan'. Tak rela menerima kekalahan dalam pesta demokrasi. Oleh sebabnya, persoalan pilkada sering dibawa hingga ke MK (Mahkamah Konstitusi).
Ketatnya persaingan antar para kandidat, membuat mereka harusbermodal uang (entah milik pribadi maupun didanai oleh pengusaha ataupun yang bermodal). Maka diprediksikan, pilkada mendatang akan bermandikan uang untuk berupaya memenangkan pilkada. (Vitalis Goo)
Wacana itu berkembang karena sebagian orang berpandangan, masyarakat (entah yang berpendidikan ataupun yang tak berpendidikan) pada umumnya belum memahami apa itu demokrasi. Padahal demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat. Pemerintahan di Indonesia bukan dinasti/kerajaan. Bukan pula pemerintahan untuk segelintir orang.
Karena belum ada pemahaman, maka tak jarang terjadi konflik antar para kandidat maupun para pendukungnya. Bahkan sampai menelan korban nyawa. Hal ini sering terjadi karena ambisi 'gila jabatan'. Tak rela menerima kekalahan dalam pesta demokrasi. Oleh sebabnya, persoalan pilkada sering dibawa hingga ke MK (Mahkamah Konstitusi).
Ketatnya persaingan antar para kandidat, membuat mereka harusbermodal uang (entah milik pribadi maupun didanai oleh pengusaha ataupun yang bermodal). Maka diprediksikan, pilkada mendatang akan bermandikan uang untuk berupaya memenangkan pilkada. (Vitalis Goo)
0 komentar:
Post a Comment