Tidak Ada Peluang Karier Bagi Orang Asli Papua, Uskup Jayapura Disoroti

Foto uskup jayapura/ ilustrasi gogle
KAJPNews_Uskup Jayapura, Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM mendapat sorotan dari umat karena dinilai banyak Yayasan Katolik yang berada di wilayah Keuskupan Jayapura tidak memberikan peluang karier bagi Orang Asli Papua.

Ketua Ikatan Alumni Asrama Mahasiswi Katolik Nurjaya, Erna mahuze, bahwa dirinya menyayangkan tindakan pemimpin gereja yang tidak memberikan harapan berkarier bagi orang asli papua.
“gereja katolik di papua ini ada untuk apa dan ada untuk siapa.” Tanya Ibu Erna di sela- sela seminar sehari yang diselenggarakan Panitia Pelaksana Dies Natalis ke-40 Asrama Mahasiswa Katolik Tauboria, di Padang Bulan, Kamis, 07/04/2016.

Ia melanjutkan, gereja mesti memberikan harapan bagi orang papua sebab gereja ada di papua  dan untuk orang papua.”gereja juga harus ada keberpihakan terhadap orang papua.” tandas Ketua  Ikatan Alumni Astri Nurjaya itu.

Hal senada juga pernah diungkapkan Mantan ketua Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Sains  dan Teknologi Jayapura (KMK-USTJ) periode 2014-2015, Soleman Itlay. Ia mengatakan yayasan katolik yang berada di wilayah keuskupan jayapura terlihat tidak memberikan peluang berkarier bagi orang papua, pada hal banyak orang papua yang sudah selesai kuliah tapi tinggal menganggur. “contohnya rumah sakit dian harapan, dari administrasi hingga bidan semuanya dari luar.” Jelas soleman di Halaman Kampus USTJ, Sabtu, 01/04/2016.

Soleman juga menyayangkan tindakan pimpinan gereja katolik yang sedang merusak wajah gereja dengan cara-cara kerdil. “pemimpin agama sendiri yang merusak jadi agama katolik di papua ini sedang diarahkan ke mana.” Tanyanya.

Sementara itu Tomas Safampo, Mantan Ketua DPR Kabupaten Asmat dan juga sebagai Alumni Anggota PMKRI Cabang Solo pernah mengisahkan ketika dirinya masih duduk di bangku SMA di Jayapura, bahwa Ia masih melihat orang asli papua duduk di komisi-komisi dalam keuskupan, namun kini tidak terlihat wajah-wajah orang papua. “dulu masih bisa lihat orang papua tapi sekarang tidak ada. Di asmat saya usir kalau gereja tidak mau melayani. Kalian juga harus bersuara melawan situasi ini.” kata safampo yang kini duduk di kursi 02 kabupaten asmat dalam acara sarasehan PMKRI Cabang Jayapura, di Aula  Kantor Distrik Abepura, Sabtu, 01/06/2013.

Belakangan tindakan pimpinan gereja ini juga menjadi buah bibir di kalangan kaum muda jika membahas persoalan dalam gereja. “lembaga-lembaga katolik di keuskupan jayapura ini dari security, ruang tamu hingga dapur kelihatan hanya satu merek.” Sindiran-sindiran yang sering menjadi
hangat bila duduk diskusi.

(Hendrik Bobii)
Share on Google Plus

About Admin

0 komentar: