Pidato: “Motivasi Perjuangan Kemerdekaan”

Yang terhormat, Ketua-ketua elemen perjuangan Papua
Yang terhormat, Generasi penerus bangsa Papua
Yang terhormat, rakyat bangsa Papua yang kami kasihi

“Syukur bagi-Mu Tuhan, Kau berikan Tanah ku, Kau bri rajin juga, sampaikan maksud-Mu”

Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Pertama-tama kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan Allah moyang bangsa Papua atas rahmat, bimbingan dan pertolongan-Nya, maka kita dapat hidup dan berjuang menggapai masa depan yang penuh misteri, dan atas bimbingan dan hikmat-Nya pula kita dapat hadir.

Perkenankan saya menyampaikan pidato rakyat Papua dengan judul: "Sehati Dan Sejiwa Untuk Bebas"

Hadirin sekalian yang berbahagia, Jika kita memandang latar belakang perjuangan para pahlawan sejak tahun 1961, maka akan terlintas jelas di benak kita bahwa semangat perjuangannya bagaikan api yang tak kunjung padam dan begitu hebat menyatu pada jiwa para pahlawan pejuang kita.

Api semangat juang mereka, tak kalah padam dengan gerakan kaum mudah yang masih kokoh membela kebenaran di atas tanah ini. Juga tak kalah pentingnya dengan peran kaum generasi penerus. Tongkat estafet ada di genggaman tanganmu. Bukan harus kita sia-siakan. Tongkat estafet itu harus digenggam dengan erat. Ingat..! Perjuangan belumlah selesai. Korban telah banyak berjatuhan. Nyawa telah banyak melang di ujung peluru, demi masa depan bangsa kita. Kini waktunya bagi kita, wahai generasi terjajah, tingkatkan jiwa dan semangat juangmu. Wujudkan kecintaan bangsamu di atas kertas dan di bawah terik mentari. Jangan pernah mundur untuk mewujudkan ketangguhan daya juangmu. Kemakmuran berdasarkan keadilan dan Ketuhanan Yang Maha Esa belum kita capai.

Untuk itu, pereratkan kesatuan, pereratkan kebersamaan, pereratkan kekuatan. Perjuangan kemerdekaan sebagai warisan para pahlawan, hendak kita isi tanpa ada perbedaan. Jangan jatuh dengan kepentingan dan keegoisan diri. Marilah kita melangkah maju. 

Tanamkan Jiwa semangat kebersamaan. Jiwa yang mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan diri dan golongan. Tumbuhkan terus semangat kebersamaan dalam memperjuangkan cita- cita kemerdekaan. Lawan sampai menang. Lawan dan lawan.

Kiranya cukup sampai disini sedikit sambutan yang dapat saya sampaikan. Untuk segala kesalahan dan tutur kata yang kurang berkenan dihati Bapak Ibu serta hadirin semua, baik yang sengaja maupun tidak, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Syalom_

Honaratus Pigai
Pemuda Jalanan
Share on Google Plus

About Admin

0 komentar: