Dari Uang Pinjaman, Para Guru Selenggarakan UN

Salah seorang guru membagikan soal ujian. Foto: dok pribadi (YD).
KAJPNews Dogiyai – Ujian Sekolah (US) pada Sub Rayon III Distrik Kamuu Selatan kali ini dilaksanakan dengan meminjam uang dari pihak Gereja setempat ibarat Anak Ayam Kehilangan Induknya. Pihan Panitia Pelaksanaan Ujian Sekolah (PPUS) berani meminjam uang kepada pihak gereja sebab tahun ini Pemerintah Dogiyai, dalam hal ini dinas P & K belum mencairkan dana operasional untuk menyelenggarakan US tersebut.

Hal ini disampaikan, Maksimus Dogomo, S.Pd selaku Panitia Pelaksanaan Ujian Sekolah kepada wartawan hari Senin kemarin (18/4) di SD Itouda, Distrik Kamuu Selatan.

“Kami belum dapat dana operasional dari dinas, makanya kami meminjam uang ke pihak gereja untuk menyelenggarakan Ujian Sekolah.”

Menurut Dogomo, hal ini diakibatkan karena dualisme kepemimpinan di dinas terkait.
“Dinas P & K sementara ini dijabat dua kepala dinas, makanya pihak sekolah menjadi korban dalam hal.”

US yang akan dilakukan selama 3 hari di  SD YPPK Itouda,  mulai pada 18-20 April 2016. Dari beberapa sekolah dasar yang ada di distrik Kamuu Selatan akan mengikuti UN di SD itu.

“Yang mengikuti US sebanyak 139 siswa berasal dari 6 sekolah diantaranya, SD YPPK Pouwouda  50 siswa, SD YPPGI Puweta 20 siswa, SD  N Bogiyategi 9 siswa, SD YPPGI Matadi 19 siswa, SD N Digikebo 18 siswa, dan SD YPPK Itouda 23 siswa,” jelasnya.

Dogomo menambahkan, Dinas P & K mengatakan tiga mata pelajaran US yakni Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA kami dinas akan tanggungjawab namun saat ini belum direalisisakan.

Ia juga mengatakan kalau pelaksanaan US tahun ini membingungkan guru-guru yang ada Rayon III Kamuu Selatan terkait dualisme kepala dinas itu.

“Kepala Dinas lama mengundang kami guru-guru dan Kepala Dinas Baru juga kemudian mengundang kami, tapi kami tidak mengindahkan undangan kepala dinas baru karena Kepala Dinas Lama dia sudah mengundangkan kami, sebab tak ada dana.”  kata Dogomo.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa para guru yang tergabung dalam panitia pelaksanaan ujian nasional tak segan-segan meminjam uang karena merasa kasihan kepada siswa-siswanya jika saja US tidak terselenggara karena kewalahan dengan uang.

Sementara itu, menurut Geradus Waine, S.Pd selaku Sekretaris Panitia US juga mengatakan bahwa dualisme kepemimpinan dinas terkait itu membingungkan mereka sebagai bawahannya.

“Ada dua Kepala Dinas, jadi membingungkan kami,” kata Waine.

Harapanya bahwa generasi ke depan tiap SD bertumbuh dan berkembang baik dan efektif. Oleh sebab itu, Pemerintah Dogiyai sebaiknya harus kerjasama dan peka terhadap pendidikan yang ada. (Yohanes Dogomo).

Share on Google Plus

About Admin

0 komentar: