Kaum Muda Berharap 5 Keuskupan Kembali Mengelola Asrama Tauboria

KAJPNews - Asrama Mahasiswa Katolik Tauboria yang  saat ini dikelolah  atas nama alumninya  itu diharapkan agar pihak Gereja (lima keuskupan yang ada di papua dan papua barat )  mengambil alih dan mengelola seperti halnya dahulu, Sebab saat ini kaum  muda perlu  mendapat perhatian secara serius dari gereja demi masyarakat dan gereja di waktu mendatang.

Hal itu diungkapkan Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI ) cabang Jayapura, Simon Petrus Bame kepada KAPNews di sekertariat PMKRI, Kamkey, senin, (13/04/2015). Ia meminta agar lima keuskupan yang ada di papua dan papua barat segera mengambil alih untuk mengelola asrama tauboria sebab saat ini gereja sedang mengalami krisis kader awam katolik.
“gereja saat ini sedang krisis kader awam  jadi kami minta kepada pihak gereja dalam hal ini lima keuskupan yang ada di papua dan papua barat, terutama keuskupan jayapura agar mengambil kembali asrama tauboria dan kelola sebagaimana mestinya asrama katolik, seperti dahulu para pastor barat
kelola.” katannya.

Bame menjelaskan, walaupun ada banyak asrama keterwakilan daerah namun itu tak menutup niat para mahasiswa untuk hidup di asrama misi.
”biarpun sudah  banyak asrama milik pemda,  tapi banyak anak  yang mengharapkan tinggal di asrama katolik sehingga gereja harus mengelola kembali asrama tauboria dan jadikan tauboria sebagai pendidikan berpola asrama.” ujar ketua PMKRI.

Sementara itu di tempat terpisah, salah satu Alumni Asrama Tauboria, Marselino Yomkondo mengatakan bahwa kurang lebih enam tahun asrama tauboria berjalan ditangan alumni, namun pola hidup asrama tak sesuai harapan maka perlu ada evaluasi bersama guna mencari solusi dan bila perlu asrama tauboria kembali ditangani oleh  keuskupan.
“asrama ini dikelolah alumni sudah menjelang enam tahun tapi kehidupannya tak normal, seperti kurangnya pembinaan, tidak ada fasilitas pendukung dan lebih paranya biayanya mahal tapi tak pernah mendapat perhatian serius dari alumni, maka kita perlu evaluasi bersama antara pihak alumni, keuskupan, ormas
katolik yang ada dan para pemerhati pendidikan katolik. Lebih baik lagi kalau asrama ini kembali diambil alih kelola oleh gereja.” ungkap Yomkondo.

(Hendrik Bobii)


Share on Google Plus

About Admin

0 komentar: