KAJPNews_Mahasiswa Dogiyai di Jayapura pertanyakan jumlah dana pemondokan yang dialokasikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Dogiyai kepada mahasiswa kota studi Jayapura pada Kamis, 20/01/2016 di Dogiyai itu, karena mahasiswa menilai ada perbedaan besaran dana.
Hal itu ditanyakan ketika mahasiswa perwakilan Jayapura Natalis Goo yang menerima dana pemondokan di Dogiyai itu mengatakan, dana yang dialokasikan untuk pemondokan di Kota Studi Jayapura sebesar empat puluh juta. “pemerintah alokasikan dana pemondokan untuk jayapura sesuai SK bupati sebesar empat puluh juta.” Ujar Natalis saat rapat di Asrama Serviam Kamuu, Waena, Sabtu, 06/02/2016.
Natalis juga menjelaskan, dana sebesar enam juta diambil sebagai ongkos pengorbanan waktu dan kuliahnya. “enam juta saya potong karena saya sudah buang waktu dan korban kuliah jadi dana yang ada sekarang sebesar tiga puluh empat juta,” jelasnya
Sementara itu banyak mahasiswa mengeluh karena menilai ada keganjilan jumlah uang dan memotong uang pemondokan tanpa sepengetahuan semua mahasiswa. Salah satu mahasiswa Rony Tigi mengatakan pemotongan dana enam juta tanpa kesepakatan di forum itu sudah salah. “kalau mau memimpin itu siap berkorban jadi itu sudah salah.” tegasnya.
Ditempat terpisah salah satu mahasiswa yang enggan disebutkan namanya mengatakan sesuai informasi yang didapat dari dogiyai, dana yang dialokasikan untuk pemondokan di Jayapura sebesar tuju puluh juta. “sebenarnya jumlah uang itu barapa, apakah benar empat puluh juta atau tuju puluh juta.” tanyanya.
Melihat ketidakjelasan atas jumlah dana pemondokan dan pemotongan uang yang semena-mena itu, mahasiswa yang hadir meminta agar rapat ditunda sehingga akan dilanjutkan hari Sabtu, 13/02/2016.
(Hendrik Bobii)
Hal itu ditanyakan ketika mahasiswa perwakilan Jayapura Natalis Goo yang menerima dana pemondokan di Dogiyai itu mengatakan, dana yang dialokasikan untuk pemondokan di Kota Studi Jayapura sebesar empat puluh juta. “pemerintah alokasikan dana pemondokan untuk jayapura sesuai SK bupati sebesar empat puluh juta.” Ujar Natalis saat rapat di Asrama Serviam Kamuu, Waena, Sabtu, 06/02/2016.
Natalis juga menjelaskan, dana sebesar enam juta diambil sebagai ongkos pengorbanan waktu dan kuliahnya. “enam juta saya potong karena saya sudah buang waktu dan korban kuliah jadi dana yang ada sekarang sebesar tiga puluh empat juta,” jelasnya
Sementara itu banyak mahasiswa mengeluh karena menilai ada keganjilan jumlah uang dan memotong uang pemondokan tanpa sepengetahuan semua mahasiswa. Salah satu mahasiswa Rony Tigi mengatakan pemotongan dana enam juta tanpa kesepakatan di forum itu sudah salah. “kalau mau memimpin itu siap berkorban jadi itu sudah salah.” tegasnya.
Ditempat terpisah salah satu mahasiswa yang enggan disebutkan namanya mengatakan sesuai informasi yang didapat dari dogiyai, dana yang dialokasikan untuk pemondokan di Jayapura sebesar tuju puluh juta. “sebenarnya jumlah uang itu barapa, apakah benar empat puluh juta atau tuju puluh juta.” tanyanya.
Melihat ketidakjelasan atas jumlah dana pemondokan dan pemotongan uang yang semena-mena itu, mahasiswa yang hadir meminta agar rapat ditunda sehingga akan dilanjutkan hari Sabtu, 13/02/2016.
(Hendrik Bobii)
0 komentar:
Post a Comment