Launching Buku, AMUNGME. Penulis Utama buku ini adalah Kal Muller didampingi Yunus Omabak. (foto/honny/jelatanews) |
Timika, Jelatanews - Dr Kal Muller, seorang ahli sejarah dan antropologi
kelahiran Hongaria yang pernah 15 tahun bekerja sebagai konsultan pada PT
Freeport Indonesia (PTFI), Senin (13/02/17) di Aula MPCC, Timika, meluncurkan
sebuah buku berjudul "Amungme".
Penerbitan
buku tersebut merupakan prakarsa Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro
(LPMAK) dengan tujuan sebagai referensi untuk mengenal Papua.
Kal
Muller mengatakan buku "Amungme" diterbitkan untuk referensi pelajar serta
para mahasiswa dan khalayak umum, guna lebih mengenal budaya dan adat istiadat
Papua yang sangat beranega ragam.
"Sejak
dulu hingga sekarang sulit untuk mendapatkan buku tentang Papua," tutur
Muller yang sudah 32 tahun berkeliling Indonesia.
Karena
sedikitnya referensi tentang Papua, katanya, mengakibatkan hingga saat ini para
pelajar di Papua harus belajar buku-buku sejarah Kerajaan Sriwijaya, Majapahit
dan kesultanan-kesultanan di Jawa, Sumatera, Sulawesi.
"Orang
Papua juga harus belajar tentang Papua agar mengerti sejarah dan budayanya
sendiri. Orang Indonesia yang lain juga harus belajar tentang Papua," tegas
penulis buku yang juga pernah menulis buku, Mengenal Papua, ini.
Buku
Amungme, Menurutnya, penting untuk didistribusikan ke seluruh sekolah yang ada
di kabupaten Mimika.
“Buku ini perlu didistribusikan ke
sekolah-sekolah, supaya dipelajari oleh generasi sekarang. Generasi harus tahu
tentang budayanya sendiri.” ujar penulis utama buku tersebut.
Selain
orang Amungme sendiri tahu, lanjutnya, supaya orang lain juga tahu tentang
Papua, maka perlu mengangkat budaya dan mengenalkan budaya dari dataran tinggi
maupun dataran rendah Papua ke dunia, khususnya budaya Amungme.
Yunus
Omabak, yang juga terlibat dalam penulisan buku “Amungme”, mengatakan, Kal
Muller telah membantu orang Amungme mengenal budayanya. Bukan zamannya budaya
itu berlanjut secara lisan saja, tetapi budaya juga perlu ditulis.
“Kal
sudah tunjuk jalan, maka selanjutnya orang Amungme bisa tulis sendiri
budayanya, jangan tunggu orang lain, kita harus mulai.” ujarnya.
Omabak, sebagai teman penulis buku "Amungme", mengucapkan terimakasih kepada Muller, karena sudah
membuka pikiran agar orang Amungme bisa menulis budayanya sendiri dan maju dalam budaya tulis.
Di samping itu, dia mengharapkan, Dinas Pendidikan dan LPMAK mesti bekerjasama mendistribusikan
buku ke sekolah-sekolah yang ada di lingkungan Kabupaten Mimika. Supaya generasi Amungme kini bisa belajar dan mengenal budayanya serta mendalami budayanya sendiri.
Kal Muller merencanakan akan menerbitkan beberapa buku
lagi, tentang dataran tinggi Papua, Pantai Selatan Papua, Pantai Utara Papua
serta keanekaragaman hayati Papua.
Saat
peluncuran buku tersebut pun dilakukan penyerahan buku, kepada lembaga-lembaga
yang bergerak di bidang pendidikan dan kepada Guru-guru, Lembaga Pengembangan
Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) serta tokoh-tokoh yang hadir.
Honny Pigai
0 komentar:
Post a Comment