“Ewabi”, Nama Adat Untuk Pastor Yery

Umat dengan pakaian adat dan tarian khas mengantar Pastor Yeri Masuk ke dalam Gereja.      Foto/Hengky Bobii
Dogiyai, KAJPNews_Pastor Yeremias Lado, OFM yang ditabhiskan di Paroki Sang Penebus Sentani, pada hari Minggu, 16/10/2016 ini merayakan Misa Syukur perdananya di Gereja Paroki Santa Immaculata Moanemani-Dogiyai, Minggu, 12/11/2016, sekaligus diberikan nama adat dalam bahasa Mee sebagai ”Ewabi”, yang artinya memiliki segalanya.

Seusai Misa, ketika diberikan kesempatan untuk mengatakan sepata kata, Pastor yang bernama lengkap Yeremias Ewabi Lado, OFM  menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua umat, karena semenjak berstatus Frater dan menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) hingga Tahun Diakonat selalu mendapat dukungan dari umat di Paroki Moanemani. Alasan itulah yang membuat Pastor Yery merayakan Misa Perdana dan Syukur di Paroki Moanemani.

Ia juga memintah agar para muda-mudi dari Dogiyai untuk  ambil bagian menjadi Biarawan dan Biarawati agar berkarya demi melayani Tuhan dan sesama. “muda-mudi dari moanemani harus jadi pastor dan suster,” ajaknya.

Dari pantauan KAJPNews, Perayaan Misa Syukur sendiri diawali dengan Perarakan Pastor baru yang dimulai dari Penginapan para Imam di Perantau dengan tarian khas Pulau Flores hingga di pintu gerbang Gereja, selanjutnya disambut umat yang berbusana adat Mee-Koteka dan Moge dengan tarian khas Suku Mee, lalu diantar  ke pintu masuk Gereja. Di depan pintu Gereja itulah nama “Ewabi’ diberikan oleh Dewan Paroki.

Umat menari tarian yospan bebas di Halaman Gereja.
Misa Syukur dipimpin Pastor Ewabi didampingi dua Pastor, yakni Pastor Paroki Moanemani, Augustinus Yeruwuan, OFM dan  Pastor Paroki Puweta, Maximilianus Dora, OFM. Seusai misa dilanjutkan dengan acara ramah tamah dan resepsi bersama serta ditutup dengan tarian Yospan bebas di halaman Gereja.

Persiapan Misa Syukur

Untuk melangsungkan Misa Syukur tersebut, Panitia Pelaksana memiliki waktu yang sangat singkat, yakni tiga belas hari untuk menyiapkan berbagai keperluan demi menyukseskan kegiatan itu.

Berbekal semangat dan rasa tanggung jawab, Andreas Goo, A.Md selaku Ketua Panitia beserta Anggotanya menjalankan berbagai upaya guna mendatangkan uang, diantaranya basar ayam panggang dan menjalankan sumbangan sukarela. Hasilnya pun cukup memuaskan, Panitia mampu mengumpulkan dana sekitar empat belas juta, ditambah sebagai kado khusus dari Panitia sendiri untuk Pastor baru sebesar tujuh juta.
“dana yang kami dapat sekitar empat belas juta, itu belum termasuk cindera mata. untuk cindera mata sebesar tujuh juta,” kata Andreas dari Aula Koteka Moge, Moanemani.

Pembagian untuk pengucapan syukur bagi umat diatur sesuai keberadaan Kring sehingga Enam Kring yang berada di bawah Paroki Moanemani pun turut ambil bagian dalam menyiapkan masing-masing tenda dan menyediakan makanannya untuk disantap bersama. Sementara itu,  acara resepsi bagi para tamu dan undangan disiapkan Panitia di Aula Koteka-Moge.

(Hengky Bobii)
Share on Google Plus

About Admin

0 komentar: