Pemprov Minta Prioritaskan Komoditas Unggulan

Emanuel Dogomo, S.Pt., M.Si Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dogiyai, saat membuka Kegiatan Pembinaan Petani Kopi di Balai Aula, Putapa, Distrik Kamuu, di Kabupaten Dogiyai, Kamis (28/04/2016) siang. Foto: YD/Beko.com
Dogiyai, KAJPNews -Pemerintah Kabupaten Dogiyai Melalui Dinas Pertanian dan Perkebunanan  Gelar  Kegiatan“Pembinaan Bagi Petani Kopi di Kabupaten Dogiyai Tahun 2016” di Balai Aula P-3, Putapa, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, Kamis (28/04/2016) siang lalu.

Dalam sambutan Gubernur Papua Lukas Enembe, S.IP, MH, yang diwakili Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Propinsi Papua, Yogi. A. Kaiwai, S.Sos., MPA, mengatakan, Pemerintah Provinsi Papua melalui bidang perekomian berkomitmen untuk mengembalikan komidatas unggulan yang ada di kabupaten Dogiyai seperti kopi, sayur-mayur dan umbi-umbian.

“Kami sudah kenal lama kopi murni Moanemani,” ujar Yogi. A. Kaiwai, S.Sos., MPA
Dikatakannya bahawa kedatangan mereka hanya untuk mendengar aspirasi masyarakat tentang kendala yang mereka alami.

“Kami Pemerintah Provinsi Papua melalui  Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) ingin mau dengar aspirasi para petani kopi kabupaten Dogiyai. Pasalnya, kopi murni moanemani terharum namanya di daerah Papua hingga Belanda,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menghimbau agar para petani kopi maupun pemerintah daerah setempat mestinya membangun kerjasama yang baik agar komidatas kopi bisa kedepannya bias diekspor ke daerah lain. 

“Mari kita mengangkat komoditas  unggulan yang sudah lama dikenal. Sehingga komoditas ini bisa diolah dengan baik dan dijual kepada orang lain selebihnya eksport ke daerah ataupun negara lain,” ajaknya.

Selain itu, Emanuel Dogomo, S.Pt., M.Si Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dogiyai,  sepakat bahwa kopi Moanemani memang cukup dikenal masyarakat luas.

“Kopi Moanemani memang lama dikenal masyarakat di tingkat daerah, nasioanal bahkan internasioanal,” jelasnya.

Kata dia, Pemerintah Dogiyai melalui dinas terkait mengadakan pembinaan khusus kepada masyarakat supaya lebih meningkatkan komoditas kopi yang  sedang menuju kemunduran.

“Saat ini, kami mengadakan pembinaan secara khusus kepada para petani kopi karena produksi kopi seakan berjalan di tempat karena masyarakat sekarang tidak lagi merawat kebun kopi mereka.”

Sementara itu, Simon Dogomo Kepala Kampung Putapa, juga menyayangkan,kondisi itu karena masyarakat Dogiyai, sudah tidak berkebun kopi. Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Dogiyai.

“Jika bisa, Pemerintah Provinsi Papua , dalam hal ini bidang perekomian dan sumber daya alam (SDA) memberi bantauan  secara  langsung  kepada petani kopi, sayuran dan umbi-umbian. Karena selama ini belum ada perhatian dari dinas terkait,” harap Dogomo.

Ia juga mengatakan bahwa, apabila ada perhatian dari dinas pertanian dan perkebunan, maka dirinya yakin kalau keunggulan kopi Moanemani itu akan kembali seperti sedia kala.

“Jika ada perhatian dari dinas terkait, saya ada pikir masyarakat Dogiyai mampu mengembalikan “Kopi Unggulan” yang ada,”pungkasnya (Yohanes Dogomo)
 

Share on Google Plus

About Admin

0 komentar: