KEMERDEKAAN: Jembatan Emas

Ilegaloging/ Ulah Kapitalis.
Tak heran jika banyak orang mencap pemerintah Indonesia sebagai pemerintah pencitraan. Semua kebijakan hanya manis di mulut, berbuah pencitraan, tetapi tanpa hasil nyata yang bisa dirasakan. 

Sampai detik ini, kita masih hidup dalam penjajahan cara berpikir tradisional yang tak relevan, maupun sikap rakus diri yang buta pada situasi maupun kenyataan. Para penguasa dengan enaknya melancarkan perilaku nonberadab terhadap kemanusiaan yang seharusnya dijunjung.

Keprihatinan dan keberpihakan untuk membangun diri yang sosialis dan realis terkikis habis dengan penjunjungan pada egoisme fundamental yang kabur. Pertahanan kepentingan diri yang mendalam, mengupas otak dan menutup matanya untuk diri sendiri. 

Pemerintahan ini, pemerintahan yang menanamkan paham egoisme. Tidak jarang juga dibarengi dengan Kapitalis, Imperialis dan bahkan terdengar di pinggiran jalan para golongan putih menyebutnya Kolonialis. Paham-Paham ini amat dangat menutup otak, hati dan keberpihakan. 

Bila kita ke tempat-tempat kumuh dan ke kaum golongan putih dan/ atau ke rakyat akar rumput, akan terdengar suata-suara Kemerdekaan. "Kami butuh kemerdekaan politik dan ekonomi." Rakyat membutuhkan kemerdekaan yang tak hanya sekedar pencitraan. Rakyat membutuhkan kemerdekaan politis, supaya keinginan dan kebutuhan mereka menjadi pertimbangan utama para penguasa. Lepas dan bebas. Rakyat membutuhkan kemerdekaan ekonomi, supaya mereka bisa hidup layak sebagai manusia. Tanpa ada penguasa Kapitalis yang merong-rong hidup mereka.

Ini semua dapat terwujud, jika moral tradisional yang tak lagi relevan, yang masih dijunjung para penguasa kotor, diperbarui ulang, dan sikap rakus diri dapat ditahan.

Inilah yang menjadi cita-cita para kita semua. Kemerdekaan adalah jembatan emas untuk menuju kedamaian dan kesejahteraan bersama. Kedamaian dan kesejahteraan yang tidak dilihat melulu material belaka, tetapi kedamaian dan kesejahteraan hati dan pikiran yang sesuai dengan harapan dan kenyataan.

Honaratus Pigai
muye_voice@fwp
Share on Google Plus

About Admin

0 komentar: