Lawan Dan Gol Yang Tersimpan Rapih


Menjadi pekerja di Tanah sendiri tidak mudah.

Penghinaan demi penghinaan pun selalu ada dan hadapi dari Waktu ke waktu. Biar begitupun tetap menghayati panggilan Mulia dari Allah dengan penuh senyuman. 


Memang terkadang sakit tetapi ya itulah panggilan hidup. Hitam tetap hitam dan putih tetap putih.


BlackSweet adalah mutiara yang berharga, yang diciptakan oleh pemilik "Kehidupan Abadi". Tidak ada manusia satu pun yang membatasi kebebasan apa lagi melukai suara hati, itu sakit.


Cukup matahari terbit dari sini (Tanah Papua) untuk seluruh umat manusia di dunia. Jangan matahari itu terbit dari dunia barat, itu dunia kemungkinan bisa kiamat. Sioooo.


Teramat sulit ku sangka atas kebijakan manusia yang tidak manusiawi. Oh iya benar kalau hantu berkuasa di tanah ini. Tetapi yang lebih berkuasa adalah Sang Pencipta Tanah dan Manusia Papua. Semoga Dia yang Maha adil tetap melindungi kita semua dalam Kasih-Nya yang abadi. 


Tidak ada kata terlambat untuk mewartakan Missio Dei di bumi Papua, demi keselamatan dan kemenangan orang Papua. 


Kakakqu berdua cukup Gol 1 kali, dan pegang mic ucapkan satu kata "Lawan" kami umat, sekaligus rakyat Papua senyum, tertawa, yospan, wiyani, wayase, wasisi dan Waitaa. Itu bukti kita menang.


Pondok Damai Somatoa, 8 July 2021

#MoteZebedeus

Share on Google Plus

About Bersuara demi Keadilan

0 komentar: