Oleh: Ronal Fanataf
JNP - Pemerintah Daerah Maybrat dengan cepat merespon pembangunan yang bernuansa fisik ( infrastruktur) yang berlabel proyek dengan angka anggran finansial yang melangit.
Banyak pembanguanan berupa fisisk, sebut saja salah satunya kantor perkebunan yang dibangun oleh Pemda Maybrat empat tahun silam berlokasi di Distrik Aifat Utara (Ayawasi) yang kini belum dioptimalkan oleh Pemda Maybrat di bumi Maybrat.
Tidak diberdayakan masyrakat yang mandiri dalam mengelola potensi di Maybrat, kebun tani ala Maybrat.
Pengembangan jembatan dan ruas jalan dari distrik ke distrik, dari kampung ke kampung belum direalisasikan secara holistik di negeri A3.
Pembangunan prioritas juga masih belum dilaksanakan, oleh sebabnya masyrakat masih hidup dalam kesusahan.
Kesusahan untuk mengambil atau memuat bahan bangunan dari kota Sorong ke kampung ataupun distrik yang sama sekali belum tersentuh pembangunan jalan mau pun jembatan yang layak seharusnya sebagai pembangunan dasar untuk mempermudah jangkauan akses pembangunan.
Contoh saja, beberapa bulan yang lalu masyrakat asal Aifat Timur yang menjadi korban tenggelam di sungai, karena mengantar bahan bangunan dengan menggunakan ketinting melewati sungai yang sedang meluap/banjir dan disertai dengan arus air sungai yang mengganaskan sehingga memakan korban dari salah satu masyrakat setempat.
Pembanguan yang efektif yaitu pembangunan yang merata diseluruh aspek. Pemerintah Maybrat harus fokus juga pada pembangunan SDM (sumber daya manusia) untuk mengantisipasi persaingan di bumi Maybrat.
Pembanguna Rel Kereta Api disana membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi para pendatang yang melakoni bidang ilmu yang sudah mumpuni untuk siap dikerjakan atau dipake.
Bagaimana dengan mutu SDM di Maybrat yang kini belum diperhatikan oleh Pemda setempat.
Pemerintah Maybrat setidaknya menyiapkan anggaran pendidikan untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa Maybrat yang sedang menyandang pendidikan S1 maupun S2 bahkan S3 agar SDM Maybrat siap dipke / dikerjakan diberbagai lini.
SDM Maybrat yang baik siap dikerjakan di stasiun kereta api yang kini mau dibangun oleh Pemerintah. supaya wajah Maybrat juga terlihat dalam berkompotisi di dunia kerja.
Tidak secara cepat Pemda Maybrat langsung mersepon pembanguna Rel Kereta Api, tetapi pemda harus menganalisis dampak dari pembangunan tersebut dengan menganalisi SWOT-nya. Jika tidak berdampak besar bagi masyrakat bisa dilakukan.
Kalau tidak, maka tidak dilaksankan. Sebaba, motif dari pembangunan kadang ada bersifat desrtruktif (Masyrakat maybrat terisolasi hingga berakhir dengan konflik sosial yang horizontal di bumi maybrat) dan ada pula yang bersifat konstruktif yang berdampak positif.
Himbauan, Pemda tekun serta berhati-hati dalam merespon pemangunan Rel Keret Api di Negeri A3 (Ayamaru, Aitinyo, dan Aifat). www. Save-Maybrat and We care..!
Penulis adalah Mahasiswa Maybrat di Jogja.
0 komentar:
Post a Comment