Akhirnya ada Damai di Tolikara

Ketakutan itu sering datang tanpa diundang. Belakangan ini pada umumnya masyarakat Papua hidup dalam dunia ketakutan terkait terbakarnya mushola di Tolikara. Tak hanya masyarakat Papua, tetapi juga masyarakat Indonesia terkait konflik yang tercipta sesaat antara agama Islam dan Kristen. Kejadian ini merangsang berbagai media masa untuk mempulikasikan serta melaporkannya. Ironinya, beberapa media menunjukan ketidakakuratan antara berita yang diliput di media dengan kejadian yang benar-benar terjadi di lapangan. Patut kita pertanyakan, apakah media di negara ini hanya bertugas untuk memanas-memanasi situasi? Media-media itu kadang membingungkan sidang pembaca. Sebab dari satu kejadian ini mengundang banyak persepsi yang berbeda.
Peristiwa terbakarnya mushola ini mengundang kemarahan bagi Front Pembela Islam (FPI). Bahkan pihak FPI serukan ancaman penyerangan ke Papua, sebab menurut mereka peristiwa ini terjadi pada saat perayaan idul fitri bagi umat islam. Memang itu benar, kita mengakuinya sebagai sesama umat beragama. Jika dipandang dari akal yang sehat, peristiwa ini tak mungkin terjadi. Jadi, ada apa dibalik peristiwa ini? Siapa dalangnya?
Barangkali ini hanyalah upaya pengalihan isu dari orang-orang yang tak bermartabat demi kepentingannya.
Akhirnya persoalan itu diselesaikan dengan jalan damai antara tokoh agama Islam dan Kristen di Tolikara. Dan pudarlah sudah dunia ketakutan itu. 






Share on Google Plus

About Admin

0 komentar: